Umroh Bersama Arrobbani

Full Jamuan dan
Kenyamanan Sejak Berangkat.

Di pesawat, Jamaah Umroh Arrobbani mendapat suguhan special dari maskapai

Umroh, Januari 2025 – Perjalanan umroh dimulai sejak pagi hari, ketika 35 jamaah umroh PT Arrobbani Berkah Ilahi dari berbagai kota tiba. Kami berkumpul pukul 6 pagi di Bandara Juanda Surabaya, Terminal 2.

Di wajah-wajah para Jamaah terlihat semangat dan haru. Ada yang datang bersama pasangan, ada yang menggandeng anak-anaknya, ada pula yang datang berjalan sendiri tapi tampak tak sendiri, karena niat dan doa menyertainya.

Sebagai bentuk perhatian sejak awal keberangkatan, setiap jamaah mendapatkan nasi kotak dalam kemasan untuk sarapan sebelum check-in. Suasana akrab mulai tercipta di ruang tunggu, tempat doa bersama dan pembagian paspor dilakukan dengan tertib.

Tepat pukul 11.40 WIB, pesawat Lion Air JT102 lepas landas dari landasan pacu Bandara Juanda, membawa ratusan jamaah umroh menuju Tanah Suci.

Dalam penerbangan tersebut, tidak hanya jamaah dari PT Arrobbani saja, tetapi juga jamaah dari berbagai wilayah Jawa Timur. Total hampir 400 orang berada di dalam pesawat. Semua menuju tujuan yang sama: Makkah dan Madinah.

Ustadz Dr. Khundhori Muhammad M.PdI (paling kanan) saat mengantar jamaah umroh Arrobbani di Bandara Juanda Surabaya.

 

Mengapa Menggunakan Lion Air?

Ustadz Dr. Khundori Muhammad, M.PdI, CEO Arrobbani menjelaskan, “Karena hanya Lion Air yang secara rutin melayani penerbangan langsung Surabaya–Jeddah tanpa transit. Ini penting agar jamaah tidak kelelahan di perjalanan dan bisa langsung fokus pada ibadah.”

Namun, lanjut Ustadz Khundhori, Arrobbani juga memiliki paket umroh menggunakan maskapai seperti Garuda Indonesia, Saudi Airlines, Etihad, atau maskapai internasional lainnya.

“Kami bisa menyesuaikan dengan kebutuhan Jamaah,” kata alumni UINSA dan UNESA itu.

Selama 11 jam penerbangan, jamaah mendapat jamuan dari Lion Air. Mereka disuguhi dua kali makan lengkap siang dan sore, beserta minuman yang bisa diisi ulang, seperti jus jambu, jus mangga, air putih, kopi, dan teh. Fasilitas ini menjadi penopang kenyamanan selama di udara.

Menariknya, suasana di dalam kabin cenderung tenang. Banyak jamaah yang memilih tidur nyenyak, ada pula yang mengisi waktu dengan dzikir atau membaca Al-Qur’an.

Bagi kami, ini bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang mulai sejak pesawat tinggal landas.

Arrobbani menyediakan Bus VIP selama perjalanan ibadah umroh.

 

Disambut Hangat di Tanah Suci

Setibanya di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, para jamaah langsung diarahkan ke bagian imigrasi. Proses berjalan lancar. Di luar bandara, sudah menanti Muthowif Ustadz Reza, yang menyambut dengan senyum hangat. Ia segera mengajak para jamaah menuju ruang tunggu, memberikan waktu untuk menjamak sholat Maghrib dan Isya.

Satu hal yang patut diapresiasi dari layanan PT Arrobbani adalah pengelolaan koper jamaah. Tim handling sudah lebih dulu mengurus bagasi dan memasukkannya ke bagasi bus, sehingga jamaah bisa langsung naik tanpa repot membawa koper besar.

Bus VIP yang membawa jamaah ke Kota Madinah pun tidak sekadar alat transportasi. Di dalamnya tersedia air zam-zam, kurma ajwa, nasi lengkap dengan lauk-pauk, serta buah apel segar. Semua disiapkan untuk menjaga kenyamanan dan energi jamaah sepanjang perjalanan darat menuju Kota Madinah.

 

Tiba di Madinah: Waktu untuk Menyatu dengan Ketenteraman

Tepat pukul 23.55 waktu Madinah, rombongan tiba di Hotel Al Karam, Hotel Bintang 4 yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari Masjid Nabawi. Hebatnya, koper jamaah sudah lebih dulu diantarkan ke depan kamar masing-masing oleh petugas hotel.

Jamaah tinggal masuk kamar, istirahat, dan mempersiapkan diri untuk Subuh perdana di Masjid Nabawi, yang akan menjadi momen penuh makna. Kami beribadah dengan berharap ridlo mendapat pahala kebaikan 1.000 kali lipat sholat di Masjid Nabawi.

Umroh bersama PT Arrobbani Berkah Ilahi bukan Jamaah tinggal masuk kamar, istirahat, dan mempersiapkan diri untuk Sholat Subuh di Masjid Nabawi.

Di sanalah, kami melangkah dengan hati yang penuh harap. Beribadah dalam ketenangan, seraya memohon ridho-Nya, dengan keyakinan akan keutamaan pahala 1.000 kali lipat bagi setiap rakaat yang kami tunaikan di masjid yang penuh berkah ini.

Selama 5 hari di Madinah, berikut aktivitas ibadah Jamaah:

  • Sholat berjamaah dan memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi
  • Ziarah ke area sekitar Nabawi, termasuk Raudhah.
  • Tour Kota Madinah: Masjid Quba’, masjid pertama yang dibangun Rasulullah ﷺ Jabal Uhud, tempat sejarah Perang Uhud yang penuh hikmah, dan kebun kurma, tempat jamaah bisa belanja dan mencicipi kurma segar.
  • Istirahat dan menikmati jamuan hotel bintang 4 yang disiapkan full board: sarapan, makan siang, dan malam

Waktu berlalu cepat. Malam terakhir di Madinah menjadi saat penuh haru: Wada’ Rasulullah. Jamaah berpamitan kepada Nabi ﷺ di depan makamnya, berharap suatu hari nanti bisa kembali lagi.

Perjalanan Menuju Makkah: Miqat & Umroh Wajib

Usai sarapan pagi, jamaah bersiap menuju Makkah. Dalam perjalanan, rombongan singgah di Miqot Bir Ali untuk berniat umroh. Suasana berubah hening. Jamaah berganti pakaian ihram, melafalkan niat dengan hati yang khusyuk: “Labbaik Allahumma Umroh”. Dari sinilah ibadah dimulai.

Malam hari, bus akhirnya memasuki kota Makkah. Setelah check-in hotel, jamaah langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan Umroh Wajib: Thawaf, Sa’i, dan Tahallul. Tangis pecah di depan Ka’bah. Doa-doa yang selama ini tersimpan dalam diam kini tumpah tanpa sekat.

5 Hari di Makkah: Ibadah Sepenuh Hati

Makkah menghadirkan ketenangan yang tak tergambarkan. Di sinilah tempat jiwa bersujud paling dalam. Janji pahala 100.000 kali lipat bagi hamba-Nya yang beribadah di Masjidil Haram. Lima hari ke depan, setiap detik menjadi peluang untuk memperbanyak ibadah dan menyempurnakan ikhtiar spiritual di hadapan Ka’bah.

Berikut kegiatan Jamaah lima hari di Makkah:

  • Memperbanyak ibadah di Masjidil Haram
  • Menyempurnakan umroh kedua dengan miqat dari Ji’ronah.
  • Mengikuti ziarah ke tempat bersejarah: Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Muzdalifah, dan Mina

Setiap hari, suasana ibadah begitu terasa. Di sela-sela kegiatan, jamaah tetap mendapat fasilitas makan lengkap, hotel bintang 4 yang berada dekat di pelataran Masjidil Haram, serta bimbingan rohani oleh Muthowif Ustadz Reza.

Di hari terakhir, seluruh jamaah melakukan Thawaf Wada’, sebagai tanda perpisahan dengan Baitullah. Berat rasanya meninggalkan Ka’bah, tapi hati telah dipenuhi cahaya dan semangat baru.

Kembali ke Tanah Air: Pulang Membawa Doa dan Harapan

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah, jamaah bertolak kembali menuju Bandara Jeddah untuk pulang ke tanah air.

Sebagai buah tangan, setiap Jamaah mendapat satu galon 5 liter air zam-zam, termasuk koper berisi penuh oleh-oleh yang dibeli sendiri. Tapi yang terpenting, di hati Jamaah  tersimpan pengalaman beribadah umroh yang nyaman, full jamuan, dan InsyaAllah mabrur.

This will close in 0 seconds